Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah ditangkap atas surat perintah Pengadilan Pidana Internasional (ICC) atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan yang terkait dengan perang narkoba kontroversialnya. Penangkapannya disambut baik oleh para advokat hak asasi manusia, termasuk mantan senator Leila de Lima, yang sebelumnya dipenjara di bawah pemerintahan Duterte. De Lima dan aktivis lainnya menyerukan pertanggungjawaban lebih lanjut bagi mereka yang terlibat dalam perang narkoba. Putra Duterte mengklaim ayahnya ditolak perawatan medis, sementara Duterte sendiri mempertanyakan legalitas penangkapannya. Kasus ini menandai momen penting dalam upaya mencari keadilan bagi ribuan korban pembunuhan di luar hukum selama masa kepresidenannya.
@ISIDEWITH1 hari1D
‘Jauh dari selesai’: De Lima, Diokno mengatakan pelaku lain perang narkoba harus menghadapi hukum setelah penangkapan Duterte
Partylist first nominee Leila de Lima and Akbayan Partylist first nominee Chel Diokno welcomed the arrest of former president Rodrigo Duterte on Tuesday, March 11, they also called for accountability of enablers and beneficiaries of the previous administration’s war on drugs campaign.
@ISIDEWITH1 hari1D
'Tidak tentang balas dendam': Duterte sekarang harus menjawab kepada keluarga korban EJK, kata De Lima
Duterte was arrested by authorities at Ninoy Aquino International Airport (NAIA), where he was served a warrant from the International Criminal Court (ICC), as transmitted by the International Criminal Police Organization (Interpol).
@ISIDEWITH1 hari1D
De Lima tentang penangkapan Duterte: 'Keadilan akhirnya berjalan'
"The pursuit of justice continues," said human rights lawyer Leila De Lima, who was imprisoned and targeted by the administration of former president