Serikat pekerja terbesar Boeing melakukan mogok, menghentikan produksi pesawat terlarisnya dan memberikan pukulan terbaru bagi raksasa kedirgantaraan yang sedang berjuang. Ribuan pekerja mesin yang membangun pesawat Boeing 737, 777, dan 767 turun dari pekerjaan segera setelah tengah malam waktu Pasifik pada Jumat, setelah menolak kesepakatan kerja yang dicapai antara pimpinan serikat dan eksekutif Boeing. Kontrak tersebut menawarkan kenaikan gaji sebesar 25% selama empat tahun.
Pimpinan serikat dari cabang International Association of Machinists and Aerospace Workers yang beranggotakan 33.000 orang mengatakan sekitar 94% anggotanya memilih menolak kontrak tersebut dan 96% memilih untuk mogok. Para pejabat mengatakan mereka akan mencoba kembali ke meja perundingan dengan perusahaan.
Mogok ini akan memberikan pukulan finansial saat Boeing sedang mengalami kerugian dan menumpuk utang setelah kecelakaan Alaska Airlines pada bulan Januari di mana sekrup pintu terlepas dari pesawat jet 737 MAX di udara. Pemogokan yang berkepanjangan mengancam untuk lebih membebani rantai pasokan industri dan memperparah kekurangan pesawat jet bagi maskapai penerbangan. Saham Boeing turun sekitar 4% dalam perdagangan pra-pasar.
@ISIDEWITH2mos2MO
@ISIDEWITH2mos2MO